Karena itu, ada kewajiban berwudhu sebelum menjalankan shalat, setidaknya lima kali sehari. Ada pula beberapa sabda Rasulullah SAW tentang pentingnya menjaga kebersihan telinga, hidung, tenggorokan dan pengobatannya jika ketiga organ itu bermasalah.
Pada awalnya, pengetahuan tentang anatomi telinga, hidung, dan tenggorokan begitu terbatas. Mekanisme pendengaran dan fonasi (proses bersuara) juga masih asing. Dalam hal ini, apresiasi layak diberikan kepada al-Razi (Rhazes), Ibnu Sina, Ali Ibnu Abbas, Abdul Latif al-Baghdadi, Ibnu al-Baladi, Avinzoar, Abulcasis, dan Ibnu al-Nafis yang menulis secara detail mengenai anatomi dan fisiologi THT.
Anatomi Telinga Hidung Tenggorokan Pdf Free
Pada abad pertengahan, belum ada alat untuk mendiagnosis penyakit. Berkat observasi dan kemahiran klinis mumpuni, para ahli dari Arab mampu mendiagnosis berbagai penyakit telinga, hidung, dan tenggorokan yang dikenal hari ini.
Al-Razi (850-923 M) menulis buku kedokteran tentang penyakit dan gangguan pada gigi, telinga, hidung, dan tenggorokan. Ia bahkan pernah menggunakan sinar matahari atau bantuan pantulan cahaya cermin untuk memeriksa telinga, hidung, dan tenggorokan pasiennya. Al-Razi juga mendeskripsikan pembengkakan telinga luar dan tengah serta mengu raikan komplikasinya. Pun penyakit pada hidung, mulut, faring, dan laring.
Tatalaksana atau manajemen dari sumbing bibir maupun palatum memiliki berbagai macam tantangan. Hal ini disebabkan karena penanganan sumbing membutuhkan perhatian berkesinambungan semenjak bayi lahir hingga dewasa untuk mencapai hasil akhir yang lebih baik. Kelainan sumbing bibir maupun palatum, dapat diperbaiki dan dikoreksi dengan baik. Masalah yang dapat diderita penderita mulai dari bentuk anatomis wajah yang tidak simetris, masalah gizi, terbatasnya pendengaran dan berbicara, rentan terhadap infeksi telinga, gigi geligi yang tumbuh tidak teratur, dan yang paling penting yaitu masalah estetik dari penampakan wajah yang dapat berpengaruh dengan perkembangan psikologis dan mental penderita.
Kelainan sumbing merupakan kelainan yang kompleks dan membutuhkan perawatan dan koreksi dengan kerjasama tim dari berbagai macam disiplin ilmu. Pendekatan manajemen multidisiplin dapat dicapai dengan membentuk tim sumbing yang khusus menangani sumbing serta mampu menyediakan follow up jangka panjang pada penderita sumbing. Meskipun tidak semua penderita membutuhkan semua tipe spesialisasi, namun tim multidisiplin untuk menangani sumbing biasanya terdiri dari: dokter bedah ( dokter bedah plastik, dokter bedah kraniofasial, dokter bedah mulut), dokter gigi (dokter gigi anak, dokter gigi spesialis orthodontist dan prosthodontist, dokter ahli genetik (untuk mengetahui sindrom kraniofasial lainnya yang mungkin diderita pasien), spesialisasi rehabilitasi medis/fisioterapi, spesialis telinga hidung dan tenggorokan (THT) (untuk menilai pendengaran anak dan menangani apabila terjadi infeksi telinga), dokter spesialis anak, dokter spesialis mata (untuk memeriksa penglihatan anak yang mungkin terpengaruh akibat suatu sindrom yang diderita), ahli gizi, psikiater/psikolog, perawat (untuk mendampingi ibu mengamati kesehatan anak dan perawatan anak).
Penanganan komprehensif dapat dimulai sejak hamil (prenatal) dengan pelayanan ultrasonography (USG), diagnosis dan konseling. Pada bayi lahir dilakukan pemeriksaan kesehatan secara menyeluruh, manajemen nutrisi, perencanaan langkah-langkah penanganan secara komprehensif, konsultasi dokter THT untuk kemungkinan infeksi telinga. Usia 0-3 bulan dapat diberikan pemakaian alat prasurgikal seperti Naso-Alveolar Molding (NAM) dan lip taping untuk meratakan gusi dan bibir atas agar mudah dioperasi. Operasi bibir sumbing (cheiloplasty) usia 3 bulan dapat sekaligus dilakukan rhinoplasty (operasi hidung). Operasi celah langit-langit (palatoplasty) umur 12-24 bulan dan mengatasi problem berbicara. Usia prasekolah dapat dilakukan operasi finishing dari cheiloplasty dan rhinoplasty untuk mendapatkan hasil akhir yang baik secara estetik. Terapi psikologis oleh psikolog pada usia sekolah. Pada usia 7-9 tahun dapat dilakukan operasi alveolar bone graft untuk menutup celah gusi pada gusi yang mengganggu pertumbuhan gigi, terakhir pada usia 16 tahun (dewasa) dapat dilakukan operasi pembedahan pada rahang untuk membenarkan rahang yang tumbuh tidak sempurna.
Mekanisme cara kerja Amoxicilin sangat cocok untuk penyembuhan penyakit yang diakibatkan oleh bakteri/kuman. Amoxicilin sangat ampuh untuk membunuh beberapa bakteri seperti H. influenzae, N. gonorrhoea, E. coli, Pneumococci, Streptococci, dan beberapa strain dari Staphylococci. Penyakit yang dapat disembuhkan oleh Amoxicilin adalah infeksi pada telinga tengah, radang tonsil, radang tenggorokan, radang pada laring, bronchitis, pneumonia, infeksi saluran kemih, dan infeksi pada kulit. Amoxicillin juga bisa digunakan untuk mengobati gonorrhea.
Amoxicilin dapat menyebabkan alergi berupa gatal, ruam merah, dan pembengkakan. Pembengkakan biasanya terjadi di leher, hidung, tenggorokan, atau mulut, sehingga dapat mengganggu kemampuan Anda dalam bernapas. Dalam keadaan kronis, alergi menyebabkan tekanan darah menurun drastis. 2ff7e9595c
Kommentare